Poin Penting
- Rusia akan melarang penambangan kripto di beberapa wilayah mulai 1 Januari 2025.
- Larangan ini mengatasi kekurangan listrik dan masalah subsidi silang antardaerah.
Rusia akan melarang penambangan kripto di beberapa wilayah mulai 1 Januari 2025, hingga 15 Maret 2031, menurut kantor berita negara TASS.
Langkah ini berupaya mengatasi masalah energi dengan menerapkan pembatasan musiman di wilayah pertambangan utama untuk menghindari kekurangan listrik.
Daerah yang terkena dampak termasuk Dagestan, Ingushetia, Chechnya, dan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, dimana operasi penambangan dianggap berkontribusi terhadap kekurangan dan ketidakseimbangan listrik.
Pembatasan musiman tambahan akan berlaku di Irkutsk, Buryatia, dan Wilayah Trans-Baikal.
Operasi penambangan di wilayah ini akan dihentikan selama periode puncak konsumsi energi mulai 1 Januari hingga 15 Maret 2025 dan mulai 15 November hingga 15 Maret pada tahun-tahun berikutnya.
“Pembatasan ini mengatasi kekurangan listrik di wilayah tertentu dan masalah subsidi silang antarwilayah,” kata Sergey Kolobanov, Wakil Direktur Pusat Ekonomi Industri Bahan Bakar dan Energi.
Vladimir Klimanov, Direktur Pusat Kebijakan Regional, mengatakan penduduk dan pelaku bisnis di Rusia tengah seringkali menanggung biaya listrik bersubsidi untuk wilayah seperti Kaukasus Utara.
Penambangan kripto telah legal di Rusia sejak Agustus 2024, ketika Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang secara resmi mengakui aktivitas tersebut.
Undang-undang tersebut mulai berlaku pada 1 November 2024, bersamaan dengan peraturan tambahan yang mewajibkan penambang untuk mendaftar ke Layanan Pajak Federal.
Berdasarkan mandat baru ini, penambang harus memberikan informasi rinci tentang aset dan alamat dompet mereka, sehingga memastikan pengawasan yang lebih besar terhadap industri.
Meskipun badan hukum harus mendaftar, penambang perorangan dapat beroperasi dalam batas penggunaan listrik bulanan sebesar 6.000 kWh.